Jumat, 03 Maret 2017

Kitab Bhagavad Gita Bab 12

Bab XII

Bhakti Yoga

12-1
arjuna uvaca
evam satata-yukta ye
bhaktas tvam paryupasate
ye capy aksharam avyaktam
tesham ke yoga-vittamah

Arjuna berkata:
Para bhakta yang senantiasa bersungguh-sungguh memuja-Mu
dan mereka yang memuja Yang Abadi
dan Yang Tak Berwujud,
yang manakah dari keduanya ini yang memiliki pengetahuan yoga yang lebih besar.

12-2
sri-bhagavan uvaca
mayy avesya mano ye mam
nitya-yukta upasate
shraddhaya parayopetas
te me yuktatama matah

Sri Bhagavan bersabda:
Mereka yang memusatkan pikirannya pada-Ku dengan menyembah-Ku
dan senantiasa bersungguh-sungguh
serta memiliki keyakinan yang sempurna, merekalah yang Aku anggap paling sempurna dalam yoga.

12-3 & 12-4
ye tv aksharam anirdesyam
avyaktam paryupasate
sarvatra-gam acintyam ca
kuta-stham acalam dhruvam

sanniyamyendriya-gramam
sarvatra sama-buddhayah
te prapnuvanti mam eva
sarva-bhuta-hite ratah

Tetapi mereka yang memuja Yang Abadi,
Yang Tak Terdefinisikan,
Yang Tak berwujud,
Yang Maha ada,
Yang Tak terpikirkan,
Yang Tak berubah
dan Yang Tak Tergerakkan,
Yang Konstan.
Dengan menahan semua indra,
senantiasa mantap dalam segala kondisi, senang dalam mensehjaterakan segala mahluk,
mereka sesungguhnya datang kepada-Ku

12-5
kleso ’dhikataras tesam
avyaktasakta-cetasam
avyakta hi gatir duhkham
dehavadbhir avapyate

Kesulitan dari mereka yang pikirannya terpusat pada Yang Tak berwujud lebih besar,
karena tujuan dari Yang Tak Berwujud itu sulit dicapai oleh mahluk-mahluk yang berwujud.

12-6 & 12-7
ye tu sarvani karmani
mayi sannyasya mat-parah
ananyenaiva yogena
mam dhyayanta upasate

tesam aham samuddharta
mrityu-samsara-sagarat
bhavami na cirat partha
mayy avesita-cetasam

Tetapi mereka yang menyerahkan segala kegiatannya pada-Ku,
bersungguh-sungguh kepada-Ku,
memuja dan bermeditasi kepada-Ku,
dengan pengabdian yang tak tergoyahkan. Yang pikirannya tertuju pada-Ku,
dengan langsung dan segera Aku entaskan mereka dari lautan samsara (belenggu kelahiran dan kematian), wahai Partha (Arjuna).

12-8
mayy eva mana adhatsva
mayi buddhim nivesaya
nivasisyasi mayy eva
ata urdhvam na samsayah

Kepada-Ku sajalah,
pusatkan pikiranmu dan biarkanlah pemahamanmu berada di dalam-Ku.
Hanya di dalam-Ku sajalah nantinya kamu akan hidup.
Tentang hal ini tak perlu diragukan lagi.

12-9
atha cittam samadhatum
na saknosi mayi sthiram
abhyasa-yogena tato
mam icchaptum dhananjaya

Namun,
apabila engkau tak mampu untuk memusatkan pikiranmu secara mantap pada-Ku,
maka usahakanlah untuk mencapai-Ku dengan melaksanakan konsentrasi, wahai Dhananjaya

12-10
abhyase ’py asamartho ’si
mat-karma-paramo bhava
mad-artham api karmani
kurvan siddhim avapsyasi

Bila engkau juga tak mampu melakukan ini, maka jadikanlah dirimu sebagai orang yang melayani diri-Ku;
bahkan dengan melakukan kegiatan demi untuk-Ku saja,
engkau akan mencapai kesempurnaan.

12-11
athaitad apy asakto ’si
kartum mad-yogam asritah
sarva-karma-phala-tyagam
tatah kuru yatatmavan

Bila yang inipun tak dapat kamu lakukan,
maka berlindunglah dalam kegiatanKu yang terdisiplinkan,
lepaskan hasil dari segala kegiatan kerja dengan memasrahkan dirimu.

12-12
sreyo hi jnanam abhyasaj
jnanad dhyanam visisyate
dhyanat karma-phala-tyagas
tyagac chantir anantaram

Sungguh lebih baik pengetahuan dari pada pelaksanaan konsentrasi;
yang lebih baik dari pengetahuan adalah meditasi;
lebih baik dari meditasi adalah pelepasan terhadap hasil dari kegiatan;
karena dengan penyangkalan akan segera diikuti oleh kedamaian.

12-13 & 12-14
advesta sarva-bhutanam
maitrah karuna eva ca
nirmamo nirahankarah
sama-duhkha-sukhah ksami

santustah satatam yogi
yatatma drdha-niscayah
mayy arpita-mano-buddhir
yo mad-bhaktah sa me priyah

Dia yang tidak membenci semua mahluk,
yang senantiasa bersikap ramah dan bersahabat,
bebas dari rasa keakuan dan kemilikan serta pemaaf,
berkeadaan sama dalam kesedihan maupun kesenangan.
Yogi yang senantiasa puas,
dengan sang diri yang terkendalikan,
tak goyah oleh masalah apapun,
dengan pikiran dan pemahaman yang diserahkan kepada-Ku,
ia adalah bhakta-Ku yang Ku-kasihi.

12-15
yasman nodvijate loko
lokan nodvijate ca yah
harsamarsa-bhayodvegair
mukto yah sa ca me priyah

Ia yang tidak mengganggu dunia dan tak terganggu oleh dunia,
yang bebas dari kesenangan dan kemarahan, ketakutan dan kecemasan,
ia juga Aku kasihi.

12-16
anapeksah sucir daksha
udasino gata-vyathah
sarvarambha-parityagi
yo mad-bhaktah sa me priyah

Dia yang tidak memiliki pengharapan,
mahir dalam kegiatan kerja,
tak perduli dan tak terusik,
yang telah melepaskan segala inisiatif dalam kegiatan kerja,
ia juga merupakan bhakta-Ku yang Aku kasihi.

12-17
yo na hrsyati na dvesti
na socati na kanksati
subhasubha-parityagi
bhaktiman yah sa me priyah

Dia yang tidak bersenang hati ataupun membenci,
tidak bersedih ataupun berkeinginan
dan yang telah melepaskan diri dari yang baik dan yang jahat,
ia yang mengabdi seperti itu merupakan bhakta yang Aku kasihi.

12-18 & 12-19
samah satrau ca mitre ca
tatha manapamanayoh
sitosna-sukha-duhkhesu
samah sanga-vivarjitah

tulya-ninda-stutir mauni
santusto yena kenacit
aniketah sthira-matir
bhaktiman me priyo narah

Ia yang bersikap sama terhadap kawan maupun lawan,
juga terhadap kehormatan dan kehinaan
dan yang bersikap sama pada panas dan dingin,
kesedihan maupun kesenangan,
bebas dari keterikatan.
Ia yang memandang sama terhadap pujian dan makian,
yang puasa bicara (mauna),
yang tetap puas dengan apapun yang ada,
yang tempat tinggalnya tidak tetap dan mantap dalam pikiran,
orang yang berbhakti seperti ini sangat Aku kasihi.

12-20
ye tu dharmamritam idam
yathoktam paryupasate
sraddadhana mat-parama
bhaktas te ’tiva me priyah

Tetapi,
mereka yang penuh keyakinan memandang-Ku sebagai tujuannya yang tertinggi,
mengikuti kebijaksanaan abadi ini,
bhakta yang demikian itulah yang paling Aku sayangi.

Disini berakhir Bab XII, percakapan yang berjudul: Bhakti Yoga

Tidak ada komentar: